TEMPO.CO, Jakarta - Pemain gelandang Tottenham Hotspur, Christian Eriksen mengatakan bahwa mereka lebih mengandalkan keyakinan serta semangat juang dibanding taktik untuk bangkit dari ketinggalan agregat 0-3 dan membalikkan keadaan saat menyingkirkan Ajax Amsterdam di semifinal kedua Liga Champions, Kamis dinihari WIB.
Pada pertemuan pertama, Hotspurs yang bermain di hadapan pendukung sendiri menyerah 0-1 dan seperti sudah tidak punya harapan saat ketinggalan 0-2 dan memperbesar ketinggalan dengan agregat 0-3 saat bertandang ke markas Ajax.
Tapi di luar perkiraan, Hotspur berhasil bangkit dari ketinggalan 0-2 berbalik menang 3-2 berkat hatrik pemain asal Brazil, Lucas Moura.
Dengan kemenangan tersebut, Hotspurs pun berhasil menyamakan skor dengan agregat 3-3, tapi berhak lolos ke final berkat keunggulan produktivitas gol tandang.
Baca: Liga Champions: Tottenham Depak Ajax, Lucas Moura Jadi Pahlawan
"Itu adalah penampilan non-taktis, dan dari sebuah pertarungan, lebih kepada keyakinan diri dan begitulah kami memenangi pertandingan," kata Eriksen kepada BT Sport seperti dikutip Reuters.
"Itu adalah pertandingan yang d iluar perkiraan. Kami benar-benar ketinggalan jauh, kami mencoba bangkit dan kami hanya beruntung. Saya merasa kasihan pada Ajax, mereka memainkan permainan yang sangat bagus melawan kami," kata Eriksen, pemain asal Denmark itu.
"Pada akhirnya kami hanya beruntung karena berhasil mencetak gol. Ini melegakan, karena kami telah berjuang dan saya pikir ini adalah impian bagi semua orang untuk berada di final Liga Champions," katanya.
Eriksen juga mengakui bahwa tidak ada perubahan taktis yang signifikan di babak pertama karena Spurs mencoba memberikan perlawanan pada babak kedua.
Baca: Inilah Beberapa Komentar Usai Tottenham Hotspur Atasi Ajax 3-2
"Kami hampir tidak berani melihat muka kami sendiri di kaca jika kami kebobolan tiga gol sehingga ketinggalan menjadi 0-4, kami harus bangkit dan melawan, tidak ada pilihan lain," kata Eriksen.